mahasiswa
apakah mahasiswa itu?
siapakah mahasiswa itu?
apakah asas perjuangan mahasiswa itu?
cerminkanlah dirimu wahai orang muda
adakah diri ini tergolong dalam golongan mahasiswa?
adakah diri ini sedar, diri ini seorang mahasiswa?
kerana, menerjahnya langkahan kakimu masuk ke menara gading
melabelkan kamu sebagai seorang mahasiswa
biarpun cermin sebesar dinding rumah
kalau ia masih lagi tidak menyedarkan diri
apalah nasib empunya badan
diri ini bolehlah diibaratkan sampah di laluan orang ramai
dipijak, ditendang, dihaprak tidak berguna
oleh itu, sedarlah engkau mahasiswa
akan tanggungjawabmu kepada bangsamu.
mahasiswaku
berdirinya engkau di menara gading ini
bukan hanya untuk bersuka- suka
dan bukan juga untuk mengisi masa kosongmu
tetapi adalah untuk satu perjuangan
engkau merupakan pejuang masyarakat
umpama mujahidin barisan hadapan di medan perang
yang akan mempertahankan kedaulatan negara ini
yang akan memajukan tanah tandus ini
dan yang akan membangunkan bangsamu
seiringan dengan kemajuan bangsa- bangsa lain
di bumi yang berkepelbagaian bangsa ini.
mahasiswaku
engkau diibaratkan tembok
yang akan menghalang tanah ini dari dicerobohi
engkau diibaratkan tiang
runtuhnya engkau runtuhlah masyarakatmu
engkau juga diibaratkan kepala kereta api
yang akan membawa masyarakatmu maju kehadapan
sedarkah engkau wahai mahasiswa
akan senjata merbahayamu
senjata yang kini engkau masih sia- siakan
senjata yang masih lagi belum engkau gunakan
senjata yang masih lagi engkau simpan
itulah pemikiranmu
tidakkah engkau sedar wahai mahasiswa
engkau sebenarnya memiliki pemikiran yang tajam bak mata pedang
inilah dia senjatamu yang bisa membangunkan bangsamu
inilah dia senjatamu yang bisa mempertahankan tanah ini
engkau menghormati orang tuamu seolah- olah mereka pelindungmu
padahal mereka sebenarnya tidak berupayah langsung
bahkan mereka hanya mampu berdiri dibelakangmu untuk perlindungan
maka, sedarlah wahai mahasiswaku
akan tanggungjawabmu kepada kami semua.
engkau perwira, engkaulah harapan, engkaulah emas.
by: abdullah bin laba'ah
This entry was posted
on Tuesday, August 26, 2008
at 12:01 AM
and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
Categories
Penaja
About Me
Archives
-
▼
2008
(60)
-
▼
August
(40)
- Jangan biarkan penyelidikan sastera terpinggir
- Jenaka Pendek (Kisah 6)
- Gara- gara cinta
- Cerdiknya Pak Pandir!
- Sedarkah engkau wahai mahasiswa
- Jenaka Pendek (Kisah 5)
- Kuda raja
- Jenaka Pendek (Kisah 4)
- Pemilik Pisau Lipat
- RTM Harus Angkat Karya Sastera
- Cinta Si Buta
- Mendedahkan Didaktisme Dalam Puisi
- Pemotong Kayu Yang Jujur
- Pengarang Malaysia Perlu Berjiwa Besar
- PENJAJAH BANGSAT...!!!
- Jenaka Pendek (Kisah 3)
- Usaha Memartabatkan Seni Sastera Harus Berterusan
- BEBASKAH ENGKAU..???
- TAK MAHU MENANTU!!!
- Sastera Bawa Budaya
- INSAN SOLEH
- Jenaka Pendek (Kisah 2)
- AKU... DITINGGALKAN KEKASIH PUJAAN
- Tok Batin dan Polis Trafik
- Blogger, Penulis-penulis Yang Gagal?
- Sekeping Kertas Putih
- Jenaka Pendek (Kisah 1)
- Sekeping Tikar Tua
- Kisah Pak Pandir Moden
- SAUDAGAR BESAR DARI SUNGAI SUSU
- Sepi Seorang Insan
- Mutiara di Kaki Bukit
- Cerita Tentang Cinta
- Mengenang Nasib Bangsa Melalui Puisi
- Nilai Motivasi Dalam Puisi
- ORANG MINYAK
- IMPIAN HANYA TINGGAL KENANGAN
- SAKITNYA CINTA..!!!
- FILEM ANAK HALAL
- Dilema Cinta dan Kasih
-
▼
August
(40)